IMPOSTOR SYNDROME
Didalam rumah yang sederhana dengan keluarga kecil didalamnya ada ayah, ibu, kakak dan aku.
Aku Muhammad Alandra Nasution sering di panggil Alan, si Alan seorang anak bungsu yang sedari kecil yang hidup tertutup dan pendiam kata orang-orang, teman ku hanya ada satu orang bahkan ia sering hilang saat ku membutuhkan kehadirannya.
aku yang hidup tidak mau dilihat tidak ingin bersosialiasasi seperti orang-orang diluar sana, menurutku kamar adalah tempat yang sangat spesial hingga tak tega ku tinggalkan ia sendiri. ku jalani hidup sesuai arus jika sekolah aku berangkat tepat waktu,pulang tepat waktu dan sisanya ku habiskan di tempat yang sangat istimewa itu. tapi, kadang ada seseorang yang sangat rusuh, selalu mengganggu waktu ku dan ketenangan ku. ya, si teman yang selalu datang saat dia membutuhkanku dan hilang saat aku membutuhkannya, namanya Sihan seumur denganku bahkan kita satu kampus sekarang. entah sampai kapan aku dengannya selalu berdekatan seperti ini dari aku kecil, lanjut sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, bahkan sampai sekarang aku semester 4 di salah satu universitas di kota pelajar katanya.
disaat sihan mengganggu ku yang sedang membaca sebuah buku yang tebal menurutnya, tapi tidak menurutku.
sihan berkata "ngapain sih? itu buku apa batu bata kayanya berat amat? tebel banget lagiii pegel tau liatnya"
dan aku menjawab " apa sih? aku yang baca siapa yang pegel siapa"
sihan membalas " kamu tuh ga perlu baca buku itu juga udah tau apa yang ada di isi buku itu tau."
sepertinya kalimat itu sudah beribu-ribu kali kalimat itu terus masuk kedalam telingaku.
sihan terus berbicara kepadaku " Lan dari pada kamu hanya baca tanpa ada yang kamu ubah dalam hidupmu mending kamu main game dengan ku game nya lagi hitz nih..."
saat sihan berkata aku membaca buku tidak ada yang berubah dalam hidupku sebenarnya aku mengerti apa yang dia maksud. Iya, aku dari kecil seperti tidak ada tujuan hidup bahkan memikirkan masa depan ku aja aku tidak ingin memikirkan apa yang akan ku alami di masa depan sangat abu-abu di pikiran ku, dari aku ambil peminatan jurusan saat aku SMA saja aku hanya memilihnya dengan asal apa lagi jurusan kuliah ku sekarang yang ku ambil jurusan kimia saat ku pikir-pikir aku mengambil jurusan ini mungkin karena jurusan terbaik di universitas ku sekarang? itu juga karena sihan memberitahuku.
saat aku terus diam, sihan menyonggolku dan berkata " ayok, main game ini teman-teman ku sudah tunggu kita masuk nihh"
aku membalas " ngapain coba aku main sama teman-teman mu, aku ga kenal juga"
dan sihan langsung mengambil smartphone ku dan mengutak-atiknya entah apa yang dia lakukan.
"nih sudah aku download, ayok main mungkin ini langkah baik buat kamu bisa bersosialisasi.. hehehe, walaupun ini bukan teman jurusanmu" canda sihan.
aku yang melihat dia semangat untuk mengajak ku main game yang ga jelas ini, yasudah aku ikuti apa maunya.
dengan semangat dia menjelaskan peraturan dan mekanisme game ini " game ini namanya Among Us, ada dua karakter ada Impostor dan Crewmate, sisa nya kamu pasti ngerti ko sekali main kamu kan pinter cuma ga ada hasrat buat maju aja.. hahaha" canda sihan
"pinter dari mananya coba, anak yang ga bisa apa apa itu aku:)" balas ku.
game pertama selesai, lanjut game kedua selesai dan aku menang sebagai Impostor dan sihan kalah sebagai crewmate.
" wah apaan ini. kamu udah sering main game ini kan? cepet ngaku kamu pasti udah main. masa main baru dua kali udah bisa ngalahin aku dan teman-teman aku yang jam mainnya lebih teratur dari minum obat." celoteh sihan
"hahaha.. kamu aja masa tertipu dengan ku, makannya main yang becus dong"
"ga ngerti deh kamu tuh yah dalam bidang akademik pinter, olah raga pinter, ini cuma game aja pinter boong" sepertinya sihan sebal karena dia kalah.
"asal kamu tau yah aku biasa aja, aku biasa dari orang biasa biasa aja.." balas ku
aku ga ngerti kenapa orang disekitar ku selalu bilang kamu pintar, kamu cerdas kamu terampil, padahal lah aku biasa aja.
sehari kemudian setelah aku bermain game dengan sihan aku masuk kedalam grup yang isinya teman-teman sihan yang selalu teratur main game itu seperti minum obat katanya 1 hari 4 kali. memang si asik juga game nya. tidak ku sadari semua sosial media ku isinya tentang game ini dari whatsapp, youtube,twitter dan instagram.
di hari minggu adalah jadwal sihan datang ke rumahku karena dia tidak tau harus melakukan apa di akhir minggu. meng scroll instagram adalah kegiatan yang sihan selalu lakukan. aku? pasti dengan buku tebal di tangan ku.
dengan nada yang antusias " Lan liat deh.. ini kamu banget ga sih hahahha.. Impostor kaya di game yang sering kita mainin Impostor Syndrome.."
" apa sih? emang ada syndrome kaya game"
sihan menunjukan foto yang ada di instagramnya
Komentar
Posting Komentar